Sumber : Google Image
Gedung-gedung neo klasik memiliki banyak (meskipun tidak selalu semua) fitur atau ciri-ciri ini:
-Bentuk simetris
-Tiang tinggi kolom yang menjulang sampai atap bangunan
-Pedimen segitiga
-Atap berkubah
Permulaan Arsitektur Neo Klasik
Pada tahun
1563, arsitek Renaissance
Giacomo
da Vignola membeberkan prinsip-prinsip arsitektur klasik di sebuah risalah berjudul The
Five Orders of Architecture. Beberapa tahun kemudian, arsitek Renaissance lainnya, Andrea
Palladio, menggambarkan pendekatan miliknya sendiri untuk arsitektur Klasik di The
Four Books of Architecture.
Buku-buku ini secara luas diterjemahkan dan menginspirasi pembangun diseluruh Eropa barat. Pada tahun 1700, arsitek Eropa berpaling dari gaya rumit Baroque dan Rococo dam lebih memilih pendekatan neoklasik terkendali. Pada akhir 1700-an dan awal 1800-an, Amerika Serikat yang baru terbentuk juga menggunakan gaya-gaya klasik untuk membangun gedung-gedung pemerintahan yang megah dan rumah-rumah pribadi dengan ukuran lebih kecil.
Buku-buku ini secara luas diterjemahkan dan menginspirasi pembangun diseluruh Eropa barat. Pada tahun 1700, arsitek Eropa berpaling dari gaya rumit Baroque dan Rococo dam lebih memilih pendekatan neoklasik terkendali. Pada akhir 1700-an dan awal 1800-an, Amerika Serikat yang baru terbentuk juga menggunakan gaya-gaya klasik untuk membangun gedung-gedung pemerintahan yang megah dan rumah-rumah pribadi dengan ukuran lebih kecil.
Sumber
:
http://beritabangunan.com/rancangbangun/168-gaya-arsitektur-neoklasik.html, diakses pada tanggal 3 Juli 2015
Pengertian Arsitektur Gaya Neo Klasik dapat dilihat di http://www.imagebali.net/detail-artikel/1253-pengertian-arsitektur-gaya-neoklasik.php
Sejarah Arsitektur Neo Klasik dapat dilihat di http://annasmaulana.blogspot.com/2013/06/sejarah-arsitektur-arsitektur-neo-klasik.html
Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
Sumber
: Data Survey Kelompok, diambil pada tanggal 17 Juni 2015
Berdasarkan sejarah arsitektur Neo Klasik di atas, dapat disimpulkan bahwa :
Museum Seni Rupa dan Keramik menerapkan langgam arsitektur Neo Klasik
Secara lebih spesifik, langgam Neo Klasik pada bangunan ini termasuk tipologi :
1.Arsitektur Prancis - Neo-palladian Style, dan
2.Arsitektur Amerika - Jeffersonian Style
Secara garis besar, gedung-gedung neo klasik memiliki banyak (meskipun tidak selalu semua) fitur atau ciri-ciri ini:
-Bentuk simetris
-Tiang tinggi kolom yang menjulang sampai atap bangunan
-Pedimen segitiga
Menurut ahli bangunan bersejarah, Handinoto, ciri-ciri bangunan neo klasik melihat dari bangunan karya
Herman Willem Daendels (salah satu tokoh yang
mengenalkan gaya neo klasik), di
antaranya :
-Pada penataan ruang, bentuknya selalu simetris
-Dinding dibuat dengan ukuran tebal
-Plafon atau langit-langit memiliki ukuran yang tinggi
-Lantai menggunakan bahan dari marmer
-Ruang yang ada di
bagian tengah dinamakan dengan central room dan selalu berhubungan langsung dengan teras depan maupun belakang
-Di halaman depan yang luas dilengkapi dengan jalan yang bentuknya melingkar
Ciri-ciri di atas dapat ditemukan pada bangunan
Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta.
Sumber
: Data Survey Kelompok, diambil pada tanggal 17 Juni 2015
Sumber
: Data Survey Kelompok, diambil pada tanggal 17 Juni 2015
Sumber
: Data Survey Kelompok, diambil pada tanggal 17 Juni 2015
Sumber
: Data Survey Kelompok, diambil pada tanggal 17 Juni 2015
Sumber
: Data Survey Kelompok, diambil pada tanggal 17 Juni 2015
Sumber
: Data Survey Kelompok, diambil pada tanggal 17 Juni 2015
Secara lebih spesifik, langgam Neo Klasik pada bangunan
Museum Seni Rupa dan Keramik termasuk tipologi :
1.Arsitektur Prancis - Neo-palladian Style, dan
2.Arsitektur Amerika - Jeffersonian Style
1 – Arsitektur Prancis –
Neo-palladian
Style
Bentuk bangunan mengikuti arsitektur klasik yang
melebar bahkan memiliki 'sayap' dengan kepala bangunan di tengah tidak seperti bangunan klasik pada umumnya yang
memanjang dengan kepala bangunan di depan dan arsitektur neo-klasik ini memakai bentuk palladian namun dibumbui dengan kosakata arsitektur baru sehingga menjadi langgam baru (neo-palladian).
Ciri-ciri di atas dapat ditemukan pada bangunan
Museum
Seni Rupa dan Keramik, Jakarta.
Sumber : Google Image
2 – Arsitektur Amerika –
Jeffersonian Style
Mengadopsi arsitektur neo-klasik classical
revival namun menjadi gaya arsitektur sendiri dengan ciri khasnya dan kelak akan banyak mempengaruhi gaya yang
berkembang selanjutnya yakni federal
style.
Museum
Seni Rupa dan Keramik memiliki kemiripan pada perletakan bangunan tengah, kolom-kolom dan sayap kiri kanannya.